Jumat, 06 Januari 2017

MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDU

   .A.Pengertian Pengajaran Individual
Istilah “Pengajarn Individual” atau Pengajaran Perseorangan” merupakan suatu strategi untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar. Menrut duane (1973) pengajaran individual merupakan suatu cara pengaturan program belajar dalam setiap mata pelajaran, disusun dalam suatu cara tertentu yang disediakan bagi tiap siswa agar dapat memacu kecepatan belajarnya dibawa bimbingan guru.
Pengajaran individual yaitu suatu pengajaran dimana : Memberikan kesempatan kepada siswa kapan,mengenai apa ia belajar,ia mengatur  waktu,tempat,dan materi yang akan dipelajarinya.Siswa belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing; yang pandai belajar lebih cepat dan sebaliknya yang lambat belajar tenang sesuai dengan kecepatannya tanpa terseret-seret oleh siswa yang lebih pandai.Mereka yang belajarnya lebih cepat dapat menyelesaikan program SD dan SL-nya lebih cepat dari biasanya misalnya 8 tahun.Sedangkan yang belajarnya lebih lambat biarlah menyelesaikan program yang sama itu lebih lambat dari biasanya,misalnya 15 tahun.Siswa dapat memilih sendiri urutan unit-unit topik-topik pokok yang dipelajari dan tidak usah mengikuti jalur kesenangan guru.
Siswa belajar secara tuntas,maksudnya siswa menempuh ulangan bilamana ia sudah merasa siap untuk itu dan memperbaikinya sampai penguasaanya memenuhi syarat minimum . Setiap unit yang dipelajarinya memuat tujuan instruksional khusus yang jelas dan kemampuan siswa pada akhir kegiatan itu diukur berdasarkan kepada tujuan instruksional khusus itu. Keberhasilan siswa diukur berdasarkan system nilai mutlak (criterion-referenced)bukan system nilai nilai relative(norm-referenced).Guru bertindak sebagai pembimbing atau fasilitator belajar siswa bukan sebagai penilai.Guru membantu bila siswa memerlukannya.
Lebih banyak media pendidikan (multi media ) dipergunakan,seperti : film,slaids,piringan hitam,model,pita suara,pita pandang dengar (video tape),dan sebagainya.Hasil test tidak pakai sebagai penentu apakah ia lulus atau tidak,tetapi lebih bersifat sebagai pengecek kemampuan siswa.Setiap tujuan instruksionalnya khusus yang belum dicapai siswa didiskusikan dengan gurunya.
Adanya perbedaan individual menunjukkan adanya perbedaan kondisi belajar setiap orang, agar individual dapat berkembang secara optimal dalam proses belajar diperlukan orientasi yang paralel dengan kondisi yang dimilinya dituntut penghargaan akan individualitas. Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1.      Perbedaan umur
2.      Perbedaan intelegensi
3.      Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
4.      Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara:
1.      Tes
2.      Mengunjungi rumah prang tua siswa
3.      Sosiogram
4.      Case study
B.     Model Pembelanjaran
Pada dasarnya merupakan bentuk pembelanjaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau binhkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
a.       Model interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan siswanya.
b.       Model pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.
c.       Model Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara perorangan.
d.      Model modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.
C.    Pengajaran individual dapat mencakup cara-cara pengaturan sebagai berikut:
1.      Rencana Studi Mandiri ( Independent Study Plans)
Guru dan siswa bersama-sama mengadakan perjanjianmengenai materi pelajaran yang akan dipelajari dan apa tujuannya. Para siswa mengatur belajarya sendiri dan diberikan kesempatan untk berkonsultasi secara berkala kepada guru untukmemperoleh pengarahan atau bantuan dalam menghadapi tes dan menyelesaikan tugas-tugas perseorangan.
2.      Studi yang Dikelola Sendiri
Siswa diberi sejumlah daftar tujuan yang harus dicapai serta materi pelajaran yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dilengkapi dengan daftar kepustakaan. Pada waktu-waktu tertentu siswa menempuh tes dan dinyatakan lulus apabila telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
3.      Program Belajar yang berpusat pada Siswa (Learner Centered Program)
Dalam batas -batas tertentu siswa diperbolehkan menentukan sendiri materi yang akan dipelajari dan dalam urutan yang bagaimana. Setelah siswa menguasai kemampuan-kemampuan pokok dan esensial, maereka diberi kesempatan untuk belajar program pengayaan.
4.      Belajar Menurut Kecepatan Sendiri (Self-Pacing)
Siswa mempelajari materi pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetakan oleh guru. Sema siswa arus mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sama, namn mereka mengatur sendiri laju kemajuan belajarnya daam mempelajari materi pelajaran tersebut.
5.      Pembelajaran yang ditentukan oleh siswa sendiri (Sstudent Determined Intruction)
Pengaturan pembelajaran tersebut menyangkut: penentuan tujuan pembelajaran (umum dan khusus), pilihan media pembelajaran dan nara suumber,  penentuan alokasi waktu untukmempelajari berbagai topik,penentuan laju kemajuan sendiri, mengevaluasi sendiri pencapain tujuan pembelajaran, dan kebebasan untuk memprioritaskan materi pelajaran tertentu.
6.      Pembelajaran Sesuai Diri (Individual Intruction)
Strategi pembelajaran ini mencakup enam unsur dasar, yaitu, a) kerangka waktu yang luwes; b) adanya tes diagnostik yang diikuti pembelajaran perbaikan (memperbaiki keselahan yang dibuat siswa atau memberi kesempatan kepada isiwa untuk ;melangkah bagian materi pelajaran yang telah dikuasainya; c) pemberian kesempatan kepada kesempatan kepada siswa untuk memilih bahan belajar yang sesuai; d) penilain kemajuan belajar siswa dengan menggunakan bentuk-bentuk penilaian yang dapat dipilih dan penyediaan waktu mengerjakan yang luwes; e) pemilihan lokasi belajar yang bebas; dan f) adanya bentuk-bentuk kegiatan belajar bervariasi yang dapat dipilih.
7.      Pembelajaran Perseorangan Tertuntun (Indivully PescribedInstruction)
Sistem pembelajaran ini didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran terprogram. Setiap siswa diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasrkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
Metode yang digunakan dalam pengajaran Individual :
a.       Metode Tanya Jawab
Untuk mencipatakan kehidupan interaksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan metode Tanya jawab atau dialaog, ialah suatu metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengar pelajaran .
Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar. Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat ingat tentang apa yang dipelajari.
1.      Metode Tanya jawab ini layak dipakai bila dilakukan :
·         sebagai pengulang pelajaran yang telah lalu
·         sebagai selingan dalam menjelaskan pelajaran
·         Untuk merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat pada masalah.
2.       Metode Tugas
Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individuala ataupun kelompok.
3.      Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami metode ini.
4.      Metode Pembiasaan
Secara Etimologi pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “biasa” adalah, lazim dan umum, dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.
Pembiasaan dinilai sangat efektif jika pada penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia anak-anak kecil dari usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya memiliki rekaman ingatan yang sangat kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum matang sehingga mereka mudah terlarut dalam kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari – hari. Tetapi bukan tidak mungkin bila metode pemhajaran pembiasaan ini diterapkan pada tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karen itu ada syarat – syarat dalam pemakaian metode ini yaitu:
a.       Mulailah pembiasaan sejak dini
b.      Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontinu
c.       Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat
d.      Pembiasaan yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur berubah menjadi verbalistis.
5.      Metode Keteladanan
Keteladanan dalam bahasa arab di sebut uswah, iswah, atau qudwah, qidwah yang berarti perilaku baik yang dapar ditiru oleh orang lain (anak didik). Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian keberhasilan pendidikan.
Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi, menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan masalah, dan realistik.
Faktor – faktor yang mempengaruhi tipe pengajaran individual, yaitu:
a.       Staf pengajar
Staf pengajar berpengaruh dalam pengajaran individual pada siswa,diman apengajar berfunsi sebagai pengarah dan motivator dalam proses belajar siswa.
b.      Persoalan Penjadwalan
Sistem penjadwalan dalam pengajaran sangat berpengaruh dalam pengajaran,dimana terkadang siswa perlu diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri kapan,tentang apa,dan dimana ia belajar.
c.       Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan merupakan factor pendukung dalam pengajaran,dimana kondisi ruangan perlu diperhatikan agar siswa nyaman dalam proses belajar.
d.      Tujuan Pengajaran
Tentunya tujuan pengajaran sangat diperlukan agar proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan demi tercapainya tujuan pengajaran siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut.
e.       Perencanaan Keller
Perencanaan Keller terdiri atas sebuah buku teks standard an sejumlah pedoman tertulis untuk belajar yang dimana pedoman tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang dipelajari dan bertindak sebgai penghubung antara buku teks (materi buku) dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih urutan (jalur) unit-unit yang dipelajarinya dengan kata lain yaitu
Bebas Terpimpin.
Tipe ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan siswa dapat meminta soal tes dari bagian administrasi bila ia sudah siap untuk menempuhnya dan bila hasil ulangannya tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes yang ekuivalen (remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f.       Pengajaran Mini
Pelajaran mini atau “minicourse” atau AT (Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun 1961 oleh Samuel N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas Purdue,di Indiana,Amerika Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu pengetahuan alam praktis seperti geologi atau biologi.Pelajaran mini umunya berupa paket-paket kecil dengan media banyak,yang terdiri atas petunjuk untuk belajar yang berisi tujuan instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan), slaids, film, model, kaset,dan lain-lain.
SUMBER MATERI;
http://aliphimath.blogspot.co.id/2014/04/pengajaran-individual-dan-klasikal.html

Jumat, 23 Desember 2016

PENGEMBANGAN MEDIA

MEDIA AUDIO VISUAL GERAK

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia danmetode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Adapun pengertian media pembelajaran menurut para ahli yaitu sebagai berikut :
  1. Menurut Heinich, Molenida, dan Russel (1993) berpendapat bahwa “teknologi atau media pembelajaran sebagai penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis belajar mengajar.
  2. Menurut Ali (1992) berpendapat bahwa “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapar memberikan rangsangan untuk belajar”.
  3. Menurut Gagne (1990) berpendapat bahwa “Kondisi yang berbasis media meliputi jenis penyajian yang disampaikan kepada para pembelajar dengan penjadwalan, pengurutan dan pengorganisasian.
  4. Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar”.
  5. Menurut Arif S. Sadirman (1984) berpendapat bahwa “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti Filn, buku, dan kaset.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. 
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang  menentukan hasil  belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada isi pesancara menjelaskan pesan, dankarakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan  ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
B.   Pengertian Media Audio
Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio, dan alat perekam pita magnetik.
1.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
2.      Perekam pita magnetik
Perekam pita magnetik adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik ini, yaitu sistem : “full track recorder” dan “double track recorder”.
Adapun Kelebihan dan kekurangan media audio adalah sebagai berikut :
a.       Kelebihan media audio
1)   Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2)   Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3)   Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4)   Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
b.      Kekurangan media audio
1)   Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2)   Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3)   Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4)   Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
5)   Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnyadalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.

C.   Pengertian Media Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip.
Adapun Kelebihan dan kekurangan media Visual adalah sebagai berikut :
a.       Kelebihan media visual
1)   Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
2)   Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
3)   Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik
4)   Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik denga lingkungan sekitarnya
5)   Dapat menanamkan konsep yang benar
6)   Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
7)   Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
b.      Kekurangan media visual
1)      Lambat dan kurang praktis
2)      Tidak adanya audio, media visuaal hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kuraang mendetail materi yang disampaikan
3)      Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
4)   Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

D.      Pengertian Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Dari hasil penelitian media audiovisual sudah tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pengajaran apabila dipilih secara bijaksana dan digunakan dengan baik. Beberapa manfaat alat bantu  audiovisual adalah:
1.      Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar
2.        Mendorong minat
3.      Meningkatkan pengertian yang lebih baik
4.      Melengkapi sumber belajar yang lain
5.      Menambah variasi metode mengajar
6.       Menghemat waktu
7.      Meningkatkan keingintahuan intelektual
8.      Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu
9.      Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama
10.    Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa.
E. Jenis-jenis Media Audio Visual
1.      Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
a.       Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri sebagi berikut:
1)      Dapat menarik minat anak
2)      Benar dan autentik
3)      Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
4)      Sesuai dengan tingkatan kematangan audien
5)      Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6)      Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7)      Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.
b.      Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.
c.       Televisi (TV)
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
1)      Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual.
2)      Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.
3)      Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
4)      Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.
Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada sekarang ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagi alat bukan merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut :
a)      Sebagai alat komunikasi massa
Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak menjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.
b)       Sebagi alat komunikasi pemerintah
Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:
a)      Memperkokoh pola-pola sosial budaya
b)      Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan
c)      Kemampuan untuk mengubah norma-norma soaial budaya bangsa.


2.      Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti:
a.       Film bingkai suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
b.      Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu.